Minggu, 07 Januari 2018

Game level 3 bunsay..

Alhamdulillah sudah memasuki game level 3 di perkuliahan bunda sayang..

Di game ini kami akan belajar lebih tentang tipe tipe dan cara mengelola kecerdasan.



☘ *KECERDASAN*
Apa benar memaknai kecerdasan anak kita hanya dengan angka?

Jawabnya.. kecerdasan anak kita dilihat dari kebiasaan. Ketika kebiasaan anak kita terjadi berulang ulang terhadap anak kita akan dua hal maka anak kita tergolong cerdas. Dua kecerdasan itu adalah ketika anak kita mampu menciptakan karya dan mampu menyelesaikan masalahnya sendiri. (Sumber : Munif Chatib)

Dari vidio pak munif ada beberapa hal yang akan menjadi fokus kami. Untuk ananda kami. Salah satunya adalah kemampuan mengatasi masalah. Karena sampai usia nya yang mau 6 tahun ketergantungan terhadap kami cukup besar.


Dan yang menjadi acuan kami untuk melakukan game ini adalah beberapa tabel berikut ini.







Dan tema kami adalah "Ndalem Rahmatan" yang memiliki makna rumah penuh kasih sayang. Yang masih menjadi PR terbesar adalah ananda masih sering bernada tinggi.. mengaca kembali kepada kebiasaan saya yang sering bernada tinggi astgafirulloh. Karena itu kami menyepakati mengambil tema tersebut.. rumah yang penuh kasih sayang untuk menuju ridho Alloh.. bersama Alloh pasti bisa..

Semakin terpetakan akan dibawa kemana rumah tangga ini..


Alhamdulillah terima kasih ya Rabb.. terima kasih IIP..

Sabtu, 16 Desember 2017

Melatih kemandirian 10

Alhamdulillah...
Hari ini saya kebanyakan offline. Menyegaja jauh jauh dari hp selain saya memang ceroboh lupa meletakkan carger.

Hari ini saya, suami dan ananda memang lebih banyak berbincang dan bermain.

Saya merasa bersalah dengan ananda dan suami sehingga akhirnya memutuskan untk mengundurkan diri dari salah satu jabatan di komunitas tsb.

Berat iya.. tapi saya harus memutuskan.. dan semoga Alloh ridho aamiin

#berkomunitas itu boleh, untuk menambah pahala, jika lebih banyak bapernya maka merenunglah.

Hari ini insya Alloh saya sudah legaaa...

Melatih kemandirian 9

Tidak seperti ibu peri.. dimana semua bisa cling jadi.. termasuk saya...

Hari ke sekian untuk saya dan ananda..

Ananda masih minta harus ditemani jika ke kamar mandi.

Berusaha untuk tidak terlalau memanjakan dengan tidak setiap apa yang diucapkan kami lakukan.

Jumat, 15 Desember 2017

Melatih kemandirian 8

Hari ke tiga untuk saya meyakinkan ananda bahwa dia berani ke kamar mandi tanpa harus tantrum minta ditemenin.

Kadang gemes sendiri.. ketika dia dr kecil sudah berani dan tetiba dirusak dengan ketakutan ketakutan yang menurut saya bisa dicegah, rasane nyeseeeeeek dan gemeeeeees.

"Bundaaa... Huhuhuu temenin wudhu di kamar mandi."

"Iya nak.. bunda juga mau wudhu juga."

Sebelum masuk kamar mandi kami berdoa, doa masuk kamar mandi yang artinya

" Ya Alloh, sesungguhnya aku berlindung kepada-Mu dari setan besar laki-laki dan betina"

Wudhulah kami dan sholat subuh berjamaah. Kebanyakan tantrumnya in the morning. Dan sungguh ini mengganggu mood saya.

Setelah sholat..

"Kak tau arti doa masuk kamar mandi?"
"Iya nda.."
"Apa kak?"
"Minta perlindungan Alloh dari gangguan setan laki-laki dan betina."
"Alhamdulillah... Berarti kakak sudah berani dunk."
"Takut nda huhuhuhuu.."

Laaaaah kok malah nangiiiss.. bunda memeluknya... Sambil elus elus kepala.

"Takut apa nak?"
"Kamar mandi kan rumahnya setan nda."
Huhuhuuuu...
"Shafa gak mau main ke rumahnya setan."

Emaaak terdiaaam.. cari bahasa yang tepat..

"Kakak dapat cerita dari siapa nak?"
"Bu guru yang cerita,"

Ok dapet sumbernya... Jadi paham mau cerita apa..
"Kak... Kakak kan sudah berdoa tadi, jadi kakak tidak perlu takut."
"Iya nda.. bu guru juga cerita begitu..huhuhuhu"
"Terus kenapa kakak nangis."
"Aku gak mau jadi teman setan nda..soalnya main ke rumah setan."
"Naak..kenapa to kamar mandi bisa jadi "rumah setan"?"
"Gak tau nda."
"Kakak kalau bak dan bab dimana nak?"
"Di kamar mandi bun."
"Itu yang kakak keluarkan jorok dan kotor tidak?"
"Iya nda.."
"Nah karena itulah...sebelumnya jaman dulu banget, Alloh kasih tempat setan d rumah rumah manusia di kamar mandi. Karena itu sebelum kita masuk kamar mandi kita harus berdoa. Setelah berdoa kita pasti dalam lindungan Alloh. Setan takut sama kita. Dan oleh karena itu, ketika di kamar mandi kita tidak boleh terlalu lama dan mengeluarkan suara suara."
"Iya ndaa.. makasih ya nda"
"Iya nak.. shafa kan anak sholihah, kesayangan ayah bunda dan kesayangan Alloh"
"Sayang.. kak shafa"
"Sayang bunda."

Alhamdulillah senyum sumringah meluncur di bibir mungilnya...

#day3withananda

Melatih kemandirian 7

Semenjak sudah clear masalah per handuk an.. saya pun mulai menantang diri saya untuk melatih mandiri ananda.

Dan pagi ini...

Ananda bangun pagi.. seperti biasa langsung menuju kamar mandi. Dan drama pun dimulai..

"Bunda temenin.."
"Kamar mandinya dimana to nak?"
"Pokoknya temenin." Mulai jurus terikan dan ngembengnya keluar.
"Kamar mandinya dimana?" Emaknya masih muka biasa dan nada biasa.
"Pokoknya temenin.. huhuhuuu.." tangisnya pecah...

Ayah turun juga..
"Kakak kamar mandi dimana?" Ayah said
"Di situ yah." (Dibalik tembok kamar ananda)
" Deket kan nak."
" Gelap yah.."
" Tinggal keluar kamar, nyalakan lampu ruang tengah. Adek ke kamar mandi."
"Bunda.. mbok yo temenin."
"Bunda ayah melihat dari sini nak."
"Iya yah.." masih nangis.
"Doa masuk kamar mandi nak, nti shafa dilindungi Alloh."

Masih nangis, tapi dilakukan perintah ayahnya. Kalau sama emaknya malah tambah tantrum dan harus ditemenin.

Kejadian seperti ini hanya terjadi jika ruangan gelap. Ketika matahari sudah terbit tidak ada ketakutan ke kamar mandi.

#day2forananda



Melatih kemandirian 6

Semakin mendekati seminggu... Semakin mulai kelihatan hasil dari komunikasi produktif dan latihan kemandirian..


Tragedi handuk sudah tidak terjadi lagi sesering dulu, hanya ketika terburu buru beliau lupa meletakkan kembali ke jemuran belakang.

Pun saya juga sudah mulai rapih meletakkan kembali kunci di tempat yang sudah kami sepakati.

Hari ke enam ini alhamdulillah ada kejutan dr ananda...

Ananda mulai lagi "ngalemnya" dan adaa saja yang dilakukan untuk mencari perhatian.

Dimulai dari
" Bunda temenin ke kamar mandi."

Glek... Kenapa anak ini yaa?

"Kenapa'e dek?"
" Pokoknya temenin" mulai teriak dan ngembeng.
"Yaa.." saya hanya menjawab begitu kuatir selak ngompol..

Setelah dr kamar mandi..

"Tumben minta ditemenin?"
"Takut nda..."
"Takut apa?"
"Kemaren pas TPA, jalan jalan keliling komplek nda, terus lihat pocong."
"Pocong?" Emaknya juga udh takut kie.
"Iya nda.. boneka diiket di pohon."
"Oh... Boneka to?"
"Iyaaa.. ngeri nda takut aku."
"Dimana pocongnya?"
"Dari masjid to nda, jalan teruuus sampe ada belokan, kalau jalan terus ada jalan turun bunda. Kita belok itu, nanti ad pohon gede nah disitu nda diiketnya."
Jeng... Jeng.. jeng..  emaknya kaget.. jauh kali mainnya.
"Kakak.. tadi pas sebelum TPA bunda pesen apa?"
"Tidak boleh main jauh jauh dari masjid."
"Kira kira tadi kakak bagaimana?"
Zink..... Senyaaaap... Ananda menunduk...

"Maaf ya nda.."
" Iya cinta.." sembari memeluknya.

Dan PR saya selanjutnya adalah melatih kemandirian ananda...

Mulai lagi dari nol kakak...

Semangaaaaat..

Noted : lingkungan itu mempengaruhi kakak.. bisa jadi faktor pendukung dan faktor penghambat.

Rabu, 13 Desember 2017

Melatih kemandirian 5

Soal kemandirian, sejatinya sampai sekarang saya masih cukup merepotkan suami tersayang.

Terkadang masih sering meminta beliau untuk doing something yang sebenarnya i can do this. He says, "manjane bunda nurun neng ananda." Hihihihiiii...

Kemandirian di sini memang kita butuh ya, tapi as suami istri boleh donk ya agak jadi  kitten for him, jadi senyum senyum dewe hihihihiii...

Hari ke lima tantangan handuk..

"Ndaaa... Handuk ayah dan gantinya mana?"

Weeeh iyo lali aku...

"Iya cinta tunggu."

Dan ketika sudah menjadi kebiasaan menyiapkan segala kebutuhan suami, ketika lupa maka ada rasa bersalah di hati.

"Mpun kesupen handuknya yang. Dijemur di belakang ya."

"Yaa.."


Daaan apakah hasilnyaaaaaa...

Malah nggeletak di lantai kamar baju huhuhuuu...

Mung tak guyu wae..

#day5
#stillsemangat