Jumat, 15 Desember 2017

Melatih kemandirian 6

Semakin mendekati seminggu... Semakin mulai kelihatan hasil dari komunikasi produktif dan latihan kemandirian..


Tragedi handuk sudah tidak terjadi lagi sesering dulu, hanya ketika terburu buru beliau lupa meletakkan kembali ke jemuran belakang.

Pun saya juga sudah mulai rapih meletakkan kembali kunci di tempat yang sudah kami sepakati.

Hari ke enam ini alhamdulillah ada kejutan dr ananda...

Ananda mulai lagi "ngalemnya" dan adaa saja yang dilakukan untuk mencari perhatian.

Dimulai dari
" Bunda temenin ke kamar mandi."

Glek... Kenapa anak ini yaa?

"Kenapa'e dek?"
" Pokoknya temenin" mulai teriak dan ngembeng.
"Yaa.." saya hanya menjawab begitu kuatir selak ngompol..

Setelah dr kamar mandi..

"Tumben minta ditemenin?"
"Takut nda..."
"Takut apa?"
"Kemaren pas TPA, jalan jalan keliling komplek nda, terus lihat pocong."
"Pocong?" Emaknya juga udh takut kie.
"Iya nda.. boneka diiket di pohon."
"Oh... Boneka to?"
"Iyaaa.. ngeri nda takut aku."
"Dimana pocongnya?"
"Dari masjid to nda, jalan teruuus sampe ada belokan, kalau jalan terus ada jalan turun bunda. Kita belok itu, nanti ad pohon gede nah disitu nda diiketnya."
Jeng... Jeng.. jeng..  emaknya kaget.. jauh kali mainnya.
"Kakak.. tadi pas sebelum TPA bunda pesen apa?"
"Tidak boleh main jauh jauh dari masjid."
"Kira kira tadi kakak bagaimana?"
Zink..... Senyaaaap... Ananda menunduk...

"Maaf ya nda.."
" Iya cinta.." sembari memeluknya.

Dan PR saya selanjutnya adalah melatih kemandirian ananda...

Mulai lagi dari nol kakak...

Semangaaaaat..

Noted : lingkungan itu mempengaruhi kakak.. bisa jadi faktor pendukung dan faktor penghambat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar