Sabtu, 16 Desember 2017

Melatih kemandirian 10

Alhamdulillah...
Hari ini saya kebanyakan offline. Menyegaja jauh jauh dari hp selain saya memang ceroboh lupa meletakkan carger.

Hari ini saya, suami dan ananda memang lebih banyak berbincang dan bermain.

Saya merasa bersalah dengan ananda dan suami sehingga akhirnya memutuskan untk mengundurkan diri dari salah satu jabatan di komunitas tsb.

Berat iya.. tapi saya harus memutuskan.. dan semoga Alloh ridho aamiin

#berkomunitas itu boleh, untuk menambah pahala, jika lebih banyak bapernya maka merenunglah.

Hari ini insya Alloh saya sudah legaaa...

Melatih kemandirian 9

Tidak seperti ibu peri.. dimana semua bisa cling jadi.. termasuk saya...

Hari ke sekian untuk saya dan ananda..

Ananda masih minta harus ditemani jika ke kamar mandi.

Berusaha untuk tidak terlalau memanjakan dengan tidak setiap apa yang diucapkan kami lakukan.

Jumat, 15 Desember 2017

Melatih kemandirian 8

Hari ke tiga untuk saya meyakinkan ananda bahwa dia berani ke kamar mandi tanpa harus tantrum minta ditemenin.

Kadang gemes sendiri.. ketika dia dr kecil sudah berani dan tetiba dirusak dengan ketakutan ketakutan yang menurut saya bisa dicegah, rasane nyeseeeeeek dan gemeeeeees.

"Bundaaa... Huhuhuu temenin wudhu di kamar mandi."

"Iya nak.. bunda juga mau wudhu juga."

Sebelum masuk kamar mandi kami berdoa, doa masuk kamar mandi yang artinya

" Ya Alloh, sesungguhnya aku berlindung kepada-Mu dari setan besar laki-laki dan betina"

Wudhulah kami dan sholat subuh berjamaah. Kebanyakan tantrumnya in the morning. Dan sungguh ini mengganggu mood saya.

Setelah sholat..

"Kak tau arti doa masuk kamar mandi?"
"Iya nda.."
"Apa kak?"
"Minta perlindungan Alloh dari gangguan setan laki-laki dan betina."
"Alhamdulillah... Berarti kakak sudah berani dunk."
"Takut nda huhuhuhuu.."

Laaaaah kok malah nangiiiss.. bunda memeluknya... Sambil elus elus kepala.

"Takut apa nak?"
"Kamar mandi kan rumahnya setan nda."
Huhuhuuuu...
"Shafa gak mau main ke rumahnya setan."

Emaaak terdiaaam.. cari bahasa yang tepat..

"Kakak dapat cerita dari siapa nak?"
"Bu guru yang cerita,"

Ok dapet sumbernya... Jadi paham mau cerita apa..
"Kak... Kakak kan sudah berdoa tadi, jadi kakak tidak perlu takut."
"Iya nda.. bu guru juga cerita begitu..huhuhuhu"
"Terus kenapa kakak nangis."
"Aku gak mau jadi teman setan nda..soalnya main ke rumah setan."
"Naak..kenapa to kamar mandi bisa jadi "rumah setan"?"
"Gak tau nda."
"Kakak kalau bak dan bab dimana nak?"
"Di kamar mandi bun."
"Itu yang kakak keluarkan jorok dan kotor tidak?"
"Iya nda.."
"Nah karena itulah...sebelumnya jaman dulu banget, Alloh kasih tempat setan d rumah rumah manusia di kamar mandi. Karena itu sebelum kita masuk kamar mandi kita harus berdoa. Setelah berdoa kita pasti dalam lindungan Alloh. Setan takut sama kita. Dan oleh karena itu, ketika di kamar mandi kita tidak boleh terlalu lama dan mengeluarkan suara suara."
"Iya ndaa.. makasih ya nda"
"Iya nak.. shafa kan anak sholihah, kesayangan ayah bunda dan kesayangan Alloh"
"Sayang.. kak shafa"
"Sayang bunda."

Alhamdulillah senyum sumringah meluncur di bibir mungilnya...

#day3withananda

Melatih kemandirian 7

Semenjak sudah clear masalah per handuk an.. saya pun mulai menantang diri saya untuk melatih mandiri ananda.

Dan pagi ini...

Ananda bangun pagi.. seperti biasa langsung menuju kamar mandi. Dan drama pun dimulai..

"Bunda temenin.."
"Kamar mandinya dimana to nak?"
"Pokoknya temenin." Mulai jurus terikan dan ngembengnya keluar.
"Kamar mandinya dimana?" Emaknya masih muka biasa dan nada biasa.
"Pokoknya temenin.. huhuhuuu.." tangisnya pecah...

Ayah turun juga..
"Kakak kamar mandi dimana?" Ayah said
"Di situ yah." (Dibalik tembok kamar ananda)
" Deket kan nak."
" Gelap yah.."
" Tinggal keluar kamar, nyalakan lampu ruang tengah. Adek ke kamar mandi."
"Bunda.. mbok yo temenin."
"Bunda ayah melihat dari sini nak."
"Iya yah.." masih nangis.
"Doa masuk kamar mandi nak, nti shafa dilindungi Alloh."

Masih nangis, tapi dilakukan perintah ayahnya. Kalau sama emaknya malah tambah tantrum dan harus ditemenin.

Kejadian seperti ini hanya terjadi jika ruangan gelap. Ketika matahari sudah terbit tidak ada ketakutan ke kamar mandi.

#day2forananda



Melatih kemandirian 6

Semakin mendekati seminggu... Semakin mulai kelihatan hasil dari komunikasi produktif dan latihan kemandirian..


Tragedi handuk sudah tidak terjadi lagi sesering dulu, hanya ketika terburu buru beliau lupa meletakkan kembali ke jemuran belakang.

Pun saya juga sudah mulai rapih meletakkan kembali kunci di tempat yang sudah kami sepakati.

Hari ke enam ini alhamdulillah ada kejutan dr ananda...

Ananda mulai lagi "ngalemnya" dan adaa saja yang dilakukan untuk mencari perhatian.

Dimulai dari
" Bunda temenin ke kamar mandi."

Glek... Kenapa anak ini yaa?

"Kenapa'e dek?"
" Pokoknya temenin" mulai teriak dan ngembeng.
"Yaa.." saya hanya menjawab begitu kuatir selak ngompol..

Setelah dr kamar mandi..

"Tumben minta ditemenin?"
"Takut nda..."
"Takut apa?"
"Kemaren pas TPA, jalan jalan keliling komplek nda, terus lihat pocong."
"Pocong?" Emaknya juga udh takut kie.
"Iya nda.. boneka diiket di pohon."
"Oh... Boneka to?"
"Iyaaa.. ngeri nda takut aku."
"Dimana pocongnya?"
"Dari masjid to nda, jalan teruuus sampe ada belokan, kalau jalan terus ada jalan turun bunda. Kita belok itu, nanti ad pohon gede nah disitu nda diiketnya."
Jeng... Jeng.. jeng..  emaknya kaget.. jauh kali mainnya.
"Kakak.. tadi pas sebelum TPA bunda pesen apa?"
"Tidak boleh main jauh jauh dari masjid."
"Kira kira tadi kakak bagaimana?"
Zink..... Senyaaaap... Ananda menunduk...

"Maaf ya nda.."
" Iya cinta.." sembari memeluknya.

Dan PR saya selanjutnya adalah melatih kemandirian ananda...

Mulai lagi dari nol kakak...

Semangaaaaat..

Noted : lingkungan itu mempengaruhi kakak.. bisa jadi faktor pendukung dan faktor penghambat.

Rabu, 13 Desember 2017

Melatih kemandirian 5

Soal kemandirian, sejatinya sampai sekarang saya masih cukup merepotkan suami tersayang.

Terkadang masih sering meminta beliau untuk doing something yang sebenarnya i can do this. He says, "manjane bunda nurun neng ananda." Hihihihiiii...

Kemandirian di sini memang kita butuh ya, tapi as suami istri boleh donk ya agak jadi  kitten for him, jadi senyum senyum dewe hihihihiii...

Hari ke lima tantangan handuk..

"Ndaaa... Handuk ayah dan gantinya mana?"

Weeeh iyo lali aku...

"Iya cinta tunggu."

Dan ketika sudah menjadi kebiasaan menyiapkan segala kebutuhan suami, ketika lupa maka ada rasa bersalah di hati.

"Mpun kesupen handuknya yang. Dijemur di belakang ya."

"Yaa.."


Daaan apakah hasilnyaaaaaa...

Malah nggeletak di lantai kamar baju huhuhuuu...

Mung tak guyu wae..

#day5
#stillsemangat

Melatih kemandirian 4

Sudah hari ke empat... Dan saya semakin tertohok tohok.. huhuhuhhuu

Ketika kita membuat keputusan untuk melatih kemandirian pasangan,sejatinya kita yang belum mandiri.

Seperti saya, ketika melakukan tantangan ini, tiap waktu jadi tambah merenung..

Ketika septi sedikit menuntut soal "handuk setelah mandi di taruh jemuran belakang" secara kasat mata it's easy to do it. Tapi ad makna tersirat dibalik kegiatan suami tsb.

Awalnya.. saya nesu bin ngrundel ketika mendapati handuk terkulai manja di kasur. Semakin ke sini semakin saya paham. Beliau melakukan itu untuk mendidik saya dengan cara beliau. Karena beliau paham betul dengan sifat saya, dan beliau mendidik dengan cara beliau. Ibarat kata beliau akan cakap macam nie...

"Gini loo bun.. bunda itu biar g lelah beberes yuk mulai letakkan semua barang kembali di tempatnya bun. Selain bunda juga pelupa, biar gampang juga mencari barang tsb. Selain itu, keluarga kita dulu cukup berantakan soal kerapihan rumah,nah ayo kita putus mata rantainya, biarkan ananda melihat kita ini disiplin dan rapi."

So.. i couldn't say anything.

Apa yang beliau lakukan ya sejatinya untuk kebaikan kami sekeluarga.

Dan tantangan handuk still go on..

Dibarengi dengan tantangan kunci untuk diri saya sendiri..

#day4
#sebuahperenungan

Melatih kemandirian 3

Sudah hari ke tiga sejak dimulainya tantangan tsb. Daan sayapun dpt kejutan.

"Nda... Ayo bunda juga belajar mandiri."

"Heh... Maksudnya yang?"

"Lha kuwi... Letakkan kembali di tempat semula. Kunci motor haruse dimana tempatnya?"

"Wkwkwwkwk... Ok yang.. dadi aku sing keno iki."

"Ngene loo nda... Ketika kita disiplin meletakkan kembali barang barang pada tempatnya, maka bunda tidak butuh waktu lama untuk beberes kembali, jd rumah tetep bersih."

"Njih sayang."

Dan sayapun termenung, termangu. Dalam hatipun berkata...

 "Tibakne aku yang harus dilatih mandiri dulu, baru menularkan ke orang lain."

___________________________

Bagaimana nasib handuk saat itu?

Alhamdulillah... Sudah tidak terkulai manja di atas kasur, sudah pindah di gantungan baju kamar..

Yes...kemajuan

#day3

Melatih kemandirian 2

"Yang.. air panas sudah dituang, handuk dan ganti sudah siap di kamar mandi ya."

Adalah salah satu bentuk percakapan kami tiap pagi..

"Yaang.. kuwi loo airnya selak dingin.. gek ndang ke kamar mandi." Lanjutan kalimat saya ketika masih saya dapati beliau masih asik bermain dengan ananda.

Dan memang sengaja di hari kedua saya tidak mengingatkan rule kami..

Baju kerja sudah disiapkan, tinggal menunggu beliau siap siap tindak kerja.

Dan as usual... Handuk itu terkulai manja di atas kasur. Saya hanya bisa nyengir.

"Yang.. iki anduk kok isih disini?"

"Kan ayah sayang bunda.. nti bunda dapat pahala lebih dr Alloh. Karena sudah bantu beresin handuk ayah."

Kalau udah digituin maah mau ngomong apa saya maah..

#day2stillfailed


Melatih Kemandirian 1

Alhamdulillah sudah masuk game level dua di kuliah Bunda Sayang. Masuk ke Materi Melatih Kemandirian.

Awalnya bimbang antara ananda atau suami, hingga akhirnya diputuskan yaa kami lakukan berdua, saya dan suami.

Mengapa suami.. karena kami punya tantangan untuk bisa meletakkan kembali barang barang ditempat semula. Dan dimulai dari handuk.

Suami kalau setelah mandi, handuk diletakkan di centelan kamar. Maksud saya setelah mandi diletakkan di jemuran belakang. Dan dimulailah tantangan ini. Mengkomunikasikan ke beliau tentang melatih kemandirian.

"Yang... Handuknya setelah mandi diletakkan di jemuran belakang."

No answer at all..

Dan jeng jeng...

Masih tergeletak lemas di atas kasur handuknya.. hadeh..

#day1failed